Laman

Translate

Rabu, 19 Juni 2013

Setia Satu Hati dan Ikhlas Menjalani Kepiluan

Betapa tidak terharunya hati ini saat cinta itu kau berikan padaku, sementara aku juga sangat mencintaimu setulus hati ini, tak dapat ku gambarkan kebahagiaan itu selain kata "sempurna", kau tutupi semua kekuranganku dengan keindahan pribadimu, dan ku jaga hatiku tuk tetap s'lalu bersamamu,
hari berganti hari, minggu berganti bulan, keindahan itu pun mulai sirna tertelan masa dan keadaan.

Musim bahagia itu kini hanya tinggal sebuah cerita indah dan kenangan manis, aku dengannya jauh terpisahkan oleh waktu dan perasaan, kini hatimu sudah tak lagi milikku, orang yang kamu cinta bukan lagi aku, bukan aku, bukan aku, bukan aku, sekali lagi bukan aku . . . . . . . . . . . . . .  .

Kehadiran seorang Musyafir telah meluluhkan hatimu dan berpaling seutuhnya dari ku, aku hanya minta maaf karna ta' bisa nerima hadirnya insan yg ketiga,

Setelah jelas keadaanmu dengannya, aku kira kamu bahagia, tapi malah sebaliknya hanya mendapati sebuah cinta yang tidak bertuan, cinta yg berdasarkan nafsu.

Mungkin itu karma karna menyia nyiakan orang yang tulus mencintai, tapi walau bagaimanapun harus ku akui bahwa sampai detik ini rasa cinta ini nggak berubah dengannya, dan aku slalu berharap bisa bersama kembali karna cinta ini hanya untuk mu, aku rela hidup sendiri, menjalani waktu dengan sepi dan ikhlas menjalani seksa yg kau berikan hingga kamu berikan seutas jawaban, atau hanya menanti ambang kematian di perantauan ini.

Mungkin juga salahku yg tak bisa mengerti nya, slalu memaksakan kehendak sendiri tanpa perduli akan kemauannya,

Semua bergantung pada ketulusan hati, untuk siapa dia rela disakiti dan kepada siapa dia rela berkorban,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar